Wednesday, February 6, 2013

Love is Unseen....

Kenapa kita menutup mata, ketika kita tidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan? ketika kita berciuman? Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT...Kita semua agak aneh...dan hidup sendiri juga agak aneh...Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita..kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan CINTA
 
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan.. Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan..Tapi ingatlah...melepaskan BUKAN akhir dari dunia.. melainkan awal suatu kehidupan baru.. Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari...dan mereka yang telah mencoba.. 
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka..
 
CINTA yang AGUNG? Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya.. Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia.. 
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu' . Apabila cinta tidak berhasil...BEBASKAN dirimu... Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI..
 
Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati bersamanya... Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang.. MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh. Entah bagaimana...dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri..dan menyadari..bahwa penyesalan tidak sehausnya ada..HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kau buat.
 
TEMAN SEJATI... mengerti ketika kamu berkata 'Aku lupa...' Menunggu selamanya ketika kamu berkata 'Tunggu sebentar' Tetap tinggal ketika kamu berkata 'Tinggalkan aku sendiri' Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata 'Bolehkah saya masuk?'.
MENCINTAI... BUKANlah bagaimana kamu melupakan..melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN.. BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan..melainkan bagaimana kamu MENGERTI.. BUKANlah apa yang kamu lihat..melainkan apa yang kamu RASAKAN.... 
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..melainkan bagaimana kamu BERTAHAN....
 
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati...dibandingkan menangis tersedu-sedu... Air mata yang keluar dapat dihapus..sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang.. 
Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang.. Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia…dapat mencintai seseorang..LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri…
 
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencinta seseorang BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. 
Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia.. Jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2 mencintai MELAINKAN... BERJUANGLAH demi cintamu Itulah CINTA SEJATI
 
Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA berjalan bersama orang 'yang tersedia' Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai DARIPADA orang yang berada di sekelilingmu. 
Lebih baik menunggu orang yang tepat kerena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang dengan hanya dengan 'seseorang'

Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari…

Kamu Bukan Tulang Rusukku.....

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, beribu potong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. Ya, tentang Cinta.
Dara : Siapa yang paling kamu Cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu Tulang Rusukku !!!. Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil tulang rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari Tulang Rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, maka ia tidak lagi merasakan sakit di Dirinya, di Hatinya."
 
Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk beberapa saat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai Tenggelam dalam Kesibukannya masing-masing. Dan dalam kepenatan hidup yang kian mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan Impian dan Cinta satu sama lain. Mereka mulai Bertengkar. Pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas dan dahsyat setiap waktunya. Hingga pada suatu hari, pada Akhir sebuah Pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak :
 
"Kamu nggak cinta lagi sama aku !!!". Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak : "Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan Tulang Rusukku !!!".

Tiba-tiba Dara menjadi terdiam......Berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar. Raka menyesal atas apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinangan air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. "Kalau aku bukan Tulang Rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari Pasangan Sejati masing-masing."
 
Lima tahun berlalu. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, tapi setelah itu Bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya. Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di Dadanya....di Dirinya....di Hatinya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia sangat merindukan Dara. 

Hingga suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi Pertemuan dan Perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
Raka : Apa kabar?
Dara : Baik... ngg.., apakah kamu sudah menemukan Tulang Rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
"Good bye...."
 
Seminggu kemudian, Raka mendengar kabar bahwa Dara mengalami Kecelakaan dan Meninggal karena hal tersebut. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit yang sangat di Dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, Tulang Rusuknya sendiri, yang telah dengan Bodohnya dia Patahkan.
 
"Kita melampiaskan 99% Kemarahan justru kepada orang yang paling kita Cintai dan MenCintai kita. Dan akibatnya seringkali adalah Fatal".

Memenggal Kepala Guru


Zenkai, putera seorang Samurai, melakukan perjalanan ke Edo dan di sana menjadi pelayan seorang pejabat tinggi. Ia jatuh cinta dengan isteri pejabat itu dan ketahuan. Sebagai usaha perlindungan diri, ia membunuh pejabat itu. Kemudian, ia melarikan diri dengan isteri pejabat itu.
 
Keduanya kemudian menjadi pencuri. Akan tetapi, wanita ini sedemikian rakusnya sehingga Zenkai menjadi jijik melihatnya. Akhirnya, ia meninggalkan wanita itu, melakukan perjalanan jauh ke propinsi Buzen, di sanalah ia menjadi seorang pengemis yang berkelana.
Untuk menghapuskan kesalahan masa lampaunya, Zenkai bertekad untuk melakukan beberapa Kebajikan selama hidupnya. Karena tahu bahwa ada sebuah jalan yang berbahaya di sebuah tebing yang telah mengakibatkan kematian dan kecelakaan bagi banyak orang, ia memutuskan untuk menggali sebuah terowongan untuk menembusi gunung di sana.
Siang hari ia mengemis makanan, pada malam harinya Zenkai bekerja menggali terowongan. Setelah Tiga Puluh tahun berlalu, terowongan yang berhasil digalinya itu telah mencapai sepanjang 2280 kaki, dengan tinggi 20 kaki, dan lebamya 30 kaki.
 
Dua tahun sebelum tugas ini diselesaikan, putera dari pejabat yang telah dibunuhnya, yang merupakan seorang serdadu yang trampil, menemukan Zenkai dan datang untuk membunuhnya sebagai Pembalasan Dendam.
"Saya akan memberikan kepada anda nyawa saya secara rela," kata Zenkai, "Biarkanlah saya menyelesaikan pekerjaan ini terlebih dahulu. Pada saat terowongan ini telah selesai, kamu boleh membunuhku."
 
Dengan demikian, serdadu itu menunggu hingga pekerjaan selesai. Beberapa bulan berlalu dan Zenkai masih saja tetap menggali. Anak muda tersebut menjadi bosan menunggu dan akhirnya mulai membantu menggali. Setelah membantu selama lebih dari satu tahun, ia menjadi kagum atas Tekad Kuat, Kegigihan dan Karakter Zenkai.
Pada akhirnya terowongan itu pun selesai sudah dan orang-orang bisa segera menggunakannya serta berjalan melaluinya dengan aman.
"Sekarang penggallah kepala saya," kata Zenkai, "Pekerjaan saya telah tuntas."
"Bagaimana bisa saya memenggal kepala guru saya sendiri?" tanya anak muda itu dengan tetes air mata di matanya.